
MATERI EKONOMI SMA/MA
SMA NEGERI 1 PURIALA

H. Kegiatan Ekonomi
Konsumsi adalah kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna/manfaat suatu barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Namun demikian, kita harus berhati-hati dalam menentukan apakah suatu kegiatan dalam menggunakan suatu barang atau jasa tersebut termasuk ke dalam lingkup konsumsi atau tidak. Oleh karena itu, perlu diketahui ciri-ciri kegiatan komsumsi sebagai berikut.
a) Barang atau jasa yang digunakan merupakan barang konsumsi
b) Ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan
c) Barang atau jasa yang dipergunakan akan habis atau berkurang nilai/manfaatnya.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.
a) Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap
b) Menghabiskan nilai guna barang sekaligus
c) Memuaskan kebutuhan secara fisik
d) Memuaskan kebutuhan rohani
1.1 Pengertian dan Tujuan Konsumsi
1.2. Teori Perilaku Konsumen
Dalam mengonsumsi barang atau jasa, konsumen memiliki perilaku tertentu. Perilaku komsumen ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori perilaku konsumen. Dalam membahas teori ini dikenal dua pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Kardinal/Marginal Utility
Dalam pendekatan kardinal konsumen dianggap mengosumsi barang/jasa untuk mendapatkan kepuasan yang diperoleh dari tambahan konsumsi suatu barang/jasa secara terus-menerus akan semakin berkurang. Untuk lebih jelasnya, pendekatan ini akan dibahas dalam hukum Gosen 1 dan hukum Gosen 2. Hukum Gosen 1 berbunyi: “jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai batas penuh”. Kemudian hukum Gosen 2 berbunyi: “ konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marginal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama”.Dalam pendekatan kardinal ini, ada tiga hal penting yang harus diketahui sebagai berikut.
1) Kepuasan total/Total utility
Adalah kepuasan secara keseluruhan yang dinikmati oleh konsumen dalam mengonsumsi suatu barang atau jasa tertentu.
2) Kepuasan marginal/Marginal utility
Adalah penambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap tambahan satu unit barang atau jasa yang dikonsumsi.
3) Kepuasan yang semakin menurun
Bila suatu barang atau jasa dikonsumsi secara terus-menerus, maka pada satu titik tertentu akan terjadi kejenuhan. Setelah mengalami kejenuhan ini, baik kepuasan total maupun kepuasan marginal akan mengalami penurunan.
b. Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal digunakan karena pendekatan cardinal memiliki beberapa kelemahan, antara lain karena pendekatan cardinal bersifat subyektif dalam penentuan total utility dan marginal utility. Para ilmuwan memperkenalkan pendekatan ordinal dengan lebih memberikan penekanan pada preferensi, yaitu bahwa “barang A lebih saya sukai dibanding barang B” pendekatan ordinal membuat peringkat (rangking) atau urutan-urutan kombinasi yang dikonsumsi.
Pendekatan ordinal dilakukan dengan menggunakan analisis kurva indeferensi. kurva indeferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Perhatikan preferensi konsumen terhadap kombinasi dua barang berikut ini.

Tabel
keterangan:
Kurva ini menunjukkan kombinasi pilihan konsumen yang memberikan nilai kepuasan sama. Baik titik A maupun B, C atau D memberikan kepuasan yang sama kepada konsumen.
Kurva

Keadaan ini disebut keseimbangan komsumen. Keseimbangan komsumen ini terjadi saat nilai guna marginal pakaian dibagi dengan harga pakaian sama dengan nilai guna margianal makanan dibagi dengan harga makanan. Secara notasi dapat dinyatakan sebagai berikut.

2. Produksi
2) Kepuasan marginal/Marginal utility
1. Konsumsi
Produksi adalah kegiatan menambah Faedah atau kegunaan suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah faedah suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya disebut produksi barang, sedangkan Kegiatan menambah faedah suatu benda tanpa mengubah bentuknya disebut produksi jasa.
2.1 Produksi
2.2 Tujuan Kegiatan Produksi
Produksi memiliki tujuan sebagai berikut.
1) Untuk memenuhi permintaan terhadap barang atau jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.
2) Untuk mengganti barang yang telah aus atau rusak.
3) Untuk memenuhi permintaan pasar internasionalUntuk memperoleh keuntungan.
4) Untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat.
2.3 Faktor Produksi
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Factor produksi terdiri atas alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skiil) atau sumber daya pengusaha (entrepreneurship). Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli (utama). Sedangkan modal dan keahlian adalah faktor produksi turunan.
a. Faktor Produksi Alam
Adalah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi. Meliputi; tanah, Air, sinar matahari, udara, barang tambang.
Adalah semua kemampuan manusia, baik jasmani maupun rohani yang dapat disumbangkan dalam kegiatan produksi barang dan jasa. Tenaga kerja menurut kualitasnya dibedakan menjadi:
1) Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memperoleh pendidikan tertentu seperti guru, dokter, akuntan, dan
pengacara.
2) Tenaga kerja terlatih/terampil yaitu tenaga kerja yang memperoleh keahlian dari pengalaman dan latihan seperti
montir, dan sopir.
3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan
terlebih dahulu seperti pesuruh, dan buruh kasar.
b. Faktor Produksi Tenaga Kerja
c. Faktor Produksi Modal
Dalam ilmu ekonomi modal dibedakan menjadi modal uang dan barang modal. Modal uang adalah dana yang digunakan untuk membeli barang-barang modal dan faktor produksi lainnya, sedangkan barang modal adalah setiap barang yang akan digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan barang/jasa lain misalnya mesin-mesin, pembangkit tenaga listrik, gedung, jalan raya, gudang serta peralatan-peralatan lainnya.Jenis modal dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Menurut jenisnya, meliputi modal barang, modal uang, dan modal properti.
2) Menurut bentuk, meliputi modal nyata dan modal abstrak.
3) Menurut sifat, meliputi modal tetap dan modal lancar.
4) Menurut fungsi, meliputi modal perseorangan dan modal masyarakat.
5) Menurut risiko, meliputi modal sendiri dan modal asing.
d. Faktor Produksi Keahlian
Adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinasi dan mengolola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Keahlian atau skill yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha terdiri dari:Manajerial skill, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan semua factor produksi agar mencapai tujuan.Technical skill, yaitu keahliah yang bersifat tekhnis dalam pelaksanaan proses produksi sehingga berjalan dengan baik.Organizational skill, yaitu keahlian dalam memimpin berbagai usaha tidak hanya internal.
Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan atau mendistribusikan barang atau jasa hasil produksi produsen agar dapat sampai dan dikonsumsi oleh konsumen.
3. Distribusi
3.1 Pengertian Distribusi
3.2 Fungsi Distribusi
a. Fungsi distribusi pokok
Adalah tugas-tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan meliputi pengangkutan, penjualan, pembelian, penyimpanan,
pembakuan standar kualitas barang, dan penanggunagan risiko.
b. Fungsi tambahan
Adalah tugas yang dilakukan pada distribusi barang-barang tertentu seperti menyeksi mutu dan ukuran.
3.3 Sistem Distribusi
a. Distribusi langsung
Adalah sistem distribusi yang tidak menggunakan saluran distribusi. Misalnya penyaluran hasil pertanian kepasar secara
langsung.
b. Distribusi tidak langsung
Adalah sistem distribusi yang menggunakan saluran distribusi dalam kegiatan distribusinya biasanya melalui agen.
Misalnya motor, mobil, barang elektronik dan lain sebagainya.
3.4 Saluran Distribusi/Perantara Distribusi
Saluran Distribusi adalah orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang dari produsen sampai ketangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Lembaga distribusi dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut.
a. Pedagang, dibedakan menjadi:
1) Pedagang besar, yaitu pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali kepada pedagang yang lain.
2)Pedagang eceran, yaitu pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali langsung kepada konsumen.
b. Perantara khusus
1) Agen, yaitu perantara pemasaran atas nama perusahaan.
2) Broker, yaitu perantara pemasaran yang kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli untuk melaksanakan
kontrak atau transaksi jual beli.
3) Komisioner, yaitu perantara pembelian dan penjualan atas nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya
sendiri.
4) Eksportir, yaitu pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang keluar negeri.
5) Importir, yaitu pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang dari luar negeri ke dalam negeri.
![]() |
---|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |